Rabu, 08 Desember 2010

Hujan, Banjir dan Macet

“Gust, jangan ikut kesana. Udah tau musim hujan tetep aja ikut, nanti sakit lho, kehujanan.” Ujar mama. Tapi saya tidak menggubrisnya (astagfirullah), saat saya siap-siap akan ikut kakak yang mau renang di pemandian air panas Ciwalini, Ciwidey.

Beberapa saat kemudian, saya sudah bersiap mengendarai motor. Dengan membonceng kakak perempuan pertama saya dan anaknya yang masih balita (2,5 tahun). Tak hanya satu motor, kakak ipar saya pun ikut membawa dua anaknya yang lain..

Motor kami pun mulai berangkat, menyusuri jalanan kampung yang berbatu dan becek (maklum, rumah saya di pelosok, mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudra-hahaha!!..), kami berangkat sudah siang, menjelang pukul 11.00 WIB. Sesampainya di Banjaran, masih 30 KM menuju tempat, rombongan pun berhenti untuk mengisi bensin di SPBU. Setelah itu melanjutkan perjalanan kembali. Firasat saya mulai gelisah di saat langit di sepanjang perjalanan mulai gelap, awan hitam mulai merambah langit Bandung bagian selatan yang mulanya hanya di bagian timur saja. Setelah tiba di terminal (masih 15KM lagi), kami berhenti lagi untuk membeli makanan seperti POP Mie, air minum dalam botol, coklat, keripik, sampai kerupuk.. nah lho, ini mau mau renang atau camping nyak?? Heuheu..

Dan perjalanan masih jauh. Tak berapa jauh dari waryng tempat kami membeli makanan, rintik-rintik air pun jatuh menitikkan pada pundak berlapis jaket hijau yang sedang mengendarai motor (si saya). Karena saya pelan dalam mengendarai motor, kami berpisah di tengah jalan. Hujan lebih deras lagi saat tikungan-tikungan menanjak tajam baru saya jumpai yang merupakan karakter jalan menuju daerah wisata Ciwidey. Tepat di depan jalan raya menuju Wisata Kawah Putih, saya dan kakak pun berhenti untuk berteduh. Di pinggir lapangan parkir yang masih beralaskan rumput, berjejer warung-warung kopi tempat para pengunjung menikmati makanan khas pegunungan: jagung bakar dan bandrek abah. Disana, saya dan kakak pun terpaksa membuka apa-apa yang dibeli tadi. “Belum juga sampai, makanan udah pada abis.” Ujar saya pada kakak yang tertawa saja menanggapinya. Saking laparnya, keponakan yang masih mungil begitu lahap memakan pop mie dan habis dalam beberapa menit. Sayangnya, kakak ipar yang beda motor tidak membawa HP, sehingga sulit untuk menghubungi. Padahal, di belakang warung-warung itu terdapat pula kolam air panas yang baru dan dilengkapi dengan arena flying fox.

Hujan sedikit reda, saya melanjutkan perjalanan yang hanya tinggal dua kilometer-an lagi. Dengan baju dan celana yang basah, akhirnya saya dan kakak pun tiba di pemandian air panas Ciwalini, Ciwidey. Sedangkan kakak ipar sudah duluan sampai disana..
READ MORE - Hujan, Banjir dan Macet

Jumat, 03 Desember 2010

Imitasi berganti menjadi Aseli

“Seorang anak kecil bernama annisa dibelikan kaos kaki oleh ibunya. Namun Annisa merengek, meminta sebuah kalung imitasi yang sangat indah. Orang tua annisa mengabulkan, asalkan ia mau mengembalikan kaos kaki itu. Annisapun setuju.

Setelah sekian lama, orang tua annisa meminta kalung itu. Annisa menolak. Ia terlanjur jatuh hati dan tak ingin kehilangan. Ia menangis dan meronta, hingga orang tuanya tak lagi memaksa.

Di dalam kamar, annisa merenung. Mengapa dia sedemikian marah pada orang tuanya? Annisa menyesal dan memutuskan untuk menyerahkan kalung itu.

Keesokan harinya, annisa menyampaikan keputusan itu kepada orang tuanya. Orang tuanya sangat bahagia dan menerima kalung imitasi itu, kemudian menggantikannya dengan kalung yang asli, lebih indah dari yang sebelumnya.”


satu pesan tersirat dalam kisah di atas. Meskipun berat, Allah senantiasa memberikan pemberianNya (lebih tepat Karunia-Nya) yang terbaik bagi hamba-hambaNya. karena rencana Allah memang tak selalu mampu untuk diterka. Namun keyakinan bahwa Allah lebih luas pandangannya dan lebih memahami apa yang terbaik untuk hambaNya, setidaknya akan menguatkan.
READ MORE - Imitasi berganti menjadi Aseli

Selasa, 30 November 2010

Cerita Si Kabayan

Di suatu hari, Si Kabayan ditanya oleh Abahnya Iteung, "Kabayan, apa yang kamu suka dalam kehidupan ini?" lalu Kabayan menjawab, "Aya atuh Abah, yang saya suka dalam hidup ini apabila saya menemukan sebuah tanjakan. itu yang saya suka mah Abah."

Abah pun kembali melanjutkan pertanyaannya, "Kenapa kamu suka tanjakan, Kabayan? bukannya tanjakan itu sulit dan berat untuk dihadapi? Masih ada hal yang lebih menarik dan lebih indah dalam hidup ini?"

Lalu Kabayan pun menjawab, "eh, Abah.. bukannya setelah tanjakan itu ada turunan?"

"nah, turunan itu yang sebetulnya yang saya sukai, Abah. Sebab, turunan itu datangnya setelah tanjakan. Tidak ada turunan sebelum adanya sebuah tanjakan."
Lanjut Kabayan.

Hikmahnya, kita harus bergembira sekiranya mendapatkan kesulitan/ ujian dari Allah swt. Karena setelah itu Allah akan memberikan kemudahan diantara kesulitan-kesulitaan yang datang menghampiri. Seraya Allah berfirman, "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (Qs. An-Nasyr [94]: 5-8).

Saudaraku yang dirahmati Allah, dari ayat tersebut jlaslah bahwa tidak ada alasan lagi bagi kita untuk mengeluh. karena kesulitan-kesulitan yang datang menghampiri kita adalah pemicu akan datangnya kemudahan dan pertolongan dari Allah swt. lihat saja dalam ayat tersebut, Allah mengapit satu kesulitan dengan dua kemudahan. itulah salah satu bentuk kasih sayang Allah swt. kepada para hamba-Nya yang beriman. mereka tidak sedih, khawatir atau takut.

Dalam ayat lain disebutkan bahwa Allah tidak akan membebani pundak manusia dengan sesuatu yang tidak dapat ditanggung olehnya. (Qs. Al-Baqarah [2]: 286).

Itulah bentuk kasih sayang Allah, Dia merancang penciptaan dan takdir manusia supaya lebih memudahkan dalam menjalani kehidupannya.
READ MORE - Cerita Si Kabayan

Sabtu, 13 November 2010

Terhipnotis

Once upon a time… Udara pagi yang cerah membawa semangat untuk saya menjalani kuliah saat itu. Cukup menikmati suasana jalanan kota Bandung yang masih segar sambil mengendarai kuda besi (baca: sepeda motor). Sesampainya di kampus, seperti biasa saya menyapa teman-teman yang sudah hadir serta para dosen yang melintas di koridor kampus…
Jam di tangan pun menunjukkan pukul 07.40 WIB. Itu artinya sekitar lima menit lagi perkuliahan dimulai. Saya dan teman-teman pun bergegas untuk memasuki ruang kelas. Dan tepat pukul 07.45 WIB, dosen kami memasuki kelas sesuai jadwal. Hari ini saya sekelas akan mendapatkan mata kuliah Manajemen Perusahaan. Sambil mempersiapkan materi, Pak Ega (dosen kami) memanggil satu persatu mahasiswanya untuk diabsen. Setelah itu langsung masuk materi.
Saya cukup serius memperhatikan materi yang disampaikan Pak Ega. Sampai di tengah-tengah perkuliahan, handphone (HP) saya pun bergetar pertanda ada telepon masuk. Saat itu HP saya mode silent, jadi tidak menghebohkan suasana kelas. Ternyata ada nomor baru yang tidak saya kenal. Saya pun mengangkatnya sambil bergegas ke kolong bangku sambil berbisik-bisik menjawab si penelepon. Karena neleponnya lama, saya bergegas keluar ruangan sambil meminta ijin kepada dosen. Kaget sekaligus bingung, karena di ujung telepon sana ada suara seorang lelaki tua yang memberi tahu bahwa saya mendapat Undian berhadiah dari provider nomor HP yang saya pakai.
“Selamat Pagi, apakah benar dengan pemilik nomor 081xxx?” Sapanya.
“Iya, benar. Maaf ini dengan siapa dan dari mana?” Saya jawab.dan melontarkan pertanyaan standar jika ada nomor baru.
“Iya, Pak. Saya Bambang dari HUMAS (menyebutkan provider nomor HP).” Ujarnya. “Maaf dengan Bapak siapa dan bekerja dimana?” Lanjut Bambang.
“Saya Gust Kemal, saya seorang mahasiswa.” Ragu saya. “Oh, dengan Mas Gust Kemal ya? Selamat ya, Mas mendapatkan hadiah Sepuluh Juta Rupiah. Mas terpilih dari undian yang kami adakan tadi malam. Sekali lagi selamat ya Mas..” Ucapnya memberikan kabar yang menggembirakan.
Terang saja, waktu itu sesaat saya mendadak kegirangan. Mendengar akan mendapat uang SEPULUH JUTA Rupiah.
Saat itu, tepatnya pada tanggal 24 April 2009. Memang, pekan-pekannya pikiran saya sedang tak menentu. Terlalu banyak keinginan, yang akhirnya banyak mengkhayal tak karuan. Tanpa didukung oleh usaha yang maksimal.. akhirnya terjadilah peristiwa itu: TERHIPNOTIS.
Menurut para ahli (terutama yang suka menghipnotis), mengatakan bahwa orang yang terhipnotis adalah orang yang sedang fokus pada satu pikiran. Berbeda dengan orang yang kerasukan karena justru kosong pikiran, (catet!).
Ya, saat itu saya sedang memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang untuk membelanjakan sebuah Komputer Jinjing (baca: Notebook/ Laptop). Sudah hampir satu pekan saya memikirkannya. Sampai pada akhirnya ada sebuah telepon yang mengatakan bahwa saya memenangkan undian. Yang anehnya, kenapa orang yang ada di ujung telepon itu mengulang perkataan ini sebnayak lebih dari lima kali, “Selamat Mas, Anda berhak mendapat uang tunai sebesar sepuluh juta.” Saking seksamanya menyimak kalimat itu, makanya saya mudah untuk terhipnotis.
Dari sanalah alam bawah sadar saya sudah dikuasai Bambang. Dari suaranya, dapat ditaksir dia berusia di atas 40 tahun, karena suaranya yang serak-serak basah. Setelah mendapat telepon itu, si Bambang ini menyuruh saya untuk mentransfer uang sejumlah dua ratus ribu untuk biaya pengirimannya. Tanpa sadar (memang tidak sadar), saya menuruti perintah-perintahnya. Saking parahnya saya terhipnotis, saya memberanikan diri untuk ijin pulang kepada dosen yang masih mengajarkan materi Manajemen Perusahaan. Sebelum diputus, Bambang dalam teleponnya meminta saya untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapapun, makanya saya katakan ijin ada keperluan keluarga yang mendesak dan mendadak. Saya pun akhirnya pulang untuk meminjam uang dan mengambil ATM kepada mamah.
Di perjalanan pulang, saya menyunggingkan bibir sedikit yang pada saat itu terkena sariawan. Senyam-senyum sendiri seperti orang yang mendapat kabar diterima cintanya oleh sang kekasih. Sesampainya di rumah, saya langsung menghadap mamah untuk meminjam uang sesuai yang diperintahkan Bambang. Meskipun ada kecurigaan, awalnya mamah menolah untuk memberikan uang sebesar Rp 200.000,-. Namun, karena ada pemaksaan dari saya yang sok meyakinkan, akhirnya mamah pun memberi uang itu.
Sesampainya di Bank, saya pun bergegas mengantre di teller untuk setor. Lalu saya pun dihubungi lagi Bambang. Setelah uang masuk rekening, ia meminta saya untuk masuk ATM. Disana, saya disuruh untuk membeli pulsa ke nomornya. Saat itu saya bertanya-tanya kenapa nomor yang diisikan pulsanya bukan nomor saya, makanya saya memasukkannya saja ke nomor saya. Ternyata harus diisikan ke nomornya. Akhirnya dengan terpaksa, saya pun mengisikan lagi ke nomornya melalui fasilitas transfer antar operator telepon.
Tak berhenti sampai disitu, dia pun meminta saya untuk membeli voucher pulsa sebesar 250 ribu. Karena di tempat itu jarang ada counter pulsa, saya pun mencarinya dengan berjalan kaki yang cukup jauh. Sesampainya di counter pulsa, saya pun langsung memesan voucher yang diminta bambang. Ketika membeli voucher pun saya diminta untuk menjauh dari keramaian. Penjualnya pun merasa curiga. Setelah mengisikan pulsa, saya ditanya oleh sang penjual. Saya katakan bahwa saya akan mendapat hadiah dari undian sebuah provider telepon seluler. Dan saya balik nanya kepada penjual tersebut, “Apakah provider ponsel itu sedang mengadakan undian berhadiah?”
Dari sinilah saya mulai sadar kembali. Ia menjawab bahwa provider itu sedang tidak mengadakan undian berhadiah. “Oh, Anda tertipu.” Jelasnya.
Ketika mendengar jawaban tersebut, saya menangis sejadi-jadinya. Ketika itu saya tidak punya uang untuk membayar pulsa yang telah dibeli. Hal pertama yang saya lakukan adalah memberikan HandPhone saya sebagai jaminannya. Untungnya, saya bisa meminjam uang sebessar 150 ribu tersebut ke kantor tempat saya bekerja, sebuah Lembaga Amil Zakat di kota Bandung. Setelah menceritakan semuanya, Kang Arif pun (bagian keuangan) memberikan saya uang untuk membayar pulsa tersebut. Tak hanya itu, saya pun diantar pulang ke rumah oleh salah satu karyawannnya. Alhamdulillahirabbil ‘alamiin...:)
Hmm.. Masya Allah, saya dihipnotis kurang lebih selama enam jam. Dari pukul 09.00 sampai kurang lebih menjelang ashar, pukul 15.30-an.
Itulah pengalaman saya yang pernah terhipnotis. Padahal sepekan sebelumnya saya mendengar teman saya yang terkena hipnotis juga. “Kirain saya tak akan terkena hipnotis, eh kena juga.” Gumam saya.
Hikmah yang dapat saya ambil adalah kita tak boleh berangan-angan terlalu tinggi tanpa dibarengi usaha yang maksimal untuk meraih cita-cita kita. Gunakan logika otak kita untuk memperolehnya yaitu dengan cara-cara yang baik dan benar menurut ajaran agama Islam.
Jangan hanya ingin untung dari hal-hal yang enteng.
Bandung, 08 November 2010.
READ MORE - Terhipnotis

Rabu, 20 Oktober 2010

status status ustadz cinta

Bismillaah..
Saudara2ku, tekadkan bhwa hr ini hrs LEBIH BAIK drpd kemarin.. Selalu LURUSKAN NIAT dan SEMPURNAKAN IKHTIAR, iringi dgn DZIKIR dan ISTIGHFAR serta akhiri dgn TAWAKAL.. Smg ALLAH memberi KEJUTAN2 KEBERKAHAN, di hari ini dan hr esok.. Allahumma Amien..

ya ALLAH, Wahai yg mmudahkn sgla yg sukar, wahai yg mnyambung sgla yg patah, wahai yg mnemani smua yg trsendiri, wahai pngaman sgla yg takut, wahai pnguat sgla yg lemah: mudahkn sgla yg susah..
Wahai yg tiada mmerlukan pnjelasn & pnafsiran: hajat kami kpdMu amatlh bnyak, Engkau Maha Tahu dan Melihatnya.

Selesainy sbuah amanah prtanda akn dtg amanah yg baru.. Ciri org hidup adlh punya masalah dan amanah. Jika merasa gak pnya masalah dan amanah skecil apapun, dpertanyakn keHIDUPannya...
Tinggal bgmna kita mngatasi masalah dan amanah itu.. Prbanyak dan tingkatkn ilmu, iman dan taqwa.. Insya Allah.. (19102010)

kehidupan seseorang dtentukn olh bbrp hal,antara lain: dgn siapa ia brteman dan buku apa saja yg ia baca... ~Ustadz Cinta..

adilah sprti AIR yg SUCI lg menyucikan. Brgerak utk mnghidupkn, mngalir utk kbaikn.. Memancar dgn kkuatn, dkelola mnjdi energi bagi khidupn.. Brjuang terus dan belajar maknai kehidupan.. Menjadi lbh baik, mmberi yg trbaik, and do the best for we are life..

Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku.. dengan
perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah ke
atas.. 'Dia' sedang melukis pelangi untukmu :)

persaudaraan yang akan kekal adlh yg dlandasi dgn iman.. 'saling mnasihati dlm kbaikn dan kesabaran.' tak akn merugi, bhkan dtambah rezeki, tak kn kecewa, bhkan dtambah usia...
*Nikmatnya Ukhuwah Islam...

Cairkan makanan kalian dengan zikir kepada Allah dan shalat dan
janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat
hati kalian menjadi keras” (HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.a)

Aku tahu rizqiku tdk akan diambil org lain, krn itulah qolbuku sll tenang. Aku tahu amal prbuatanku tdk akan dpt dtunaikan org lain, krn itulah aku sibuk mengerjakannya. ku tau jodohku tak akn diambil orang oleh krena itu aku tenang

jd inget status2 awal bikin akun fb; ya Allah, trlalu bnyak limpahan rahmat+rezekiMu pd hamba.. Skrg prtnyaan skaligus prmohonnny: Ya Allah tunjukkn jln2 corong rezeki yg Engkau berkahi dan diridhoiMu.. Amien..

semoga Allah mengabulkan do'a-do'a kita... mewujudkan mimpi-mimpi kita.. meski terkadang, Allah memberinya lain dari yang kita harapkan, namun yakinlah saudaraku... itu yang terbaik. pemberian Allah itu adalah yang kita butuhkan, bukan sekedar apa yang kita inginkan...:D
*Kenyataan hari ini adalah mimpi-mimpi kita waktu... dahulu.
**Mimpi kita hari ini, kenyataan hari esok....:) ;)

semakin besar perhatian seseorang pada sesuatu selain ALLAH, semakin besar kekecewaan yang akan ditanggungnya.
*Maka, cintailah sewajarnya, karena suatu saat pasti mengalami rasa benci. bencilah sewajarnya, karena suatu saat pasti mengalami rasa cinta... (*Ustadz Cinta*)

do'a pagi ini: Ya Allah, hamba ini suka lupa dan lalai. Maka, berilah hamba ksadarn utk slalu mngingat-Mu dlm brbagai keadaan, berilh hamba ksadasn stiap wktu akn datangnya keMATIan. Amien (Umar bin al-Khathab)
READ MORE - status status ustadz cinta

Jumat, 08 Oktober 2010

Sudah Jatuh, Ketimpa Durian Runtuh

“Kring..kring…”, sore itu handphone saya berbunyi tanda ada sms masuk. Setelah saya lihat dan saya baca, ternyata ada sms dari Dyah (bukan nama samara, bukan juga korban kekerasan keluarga) -seorang teman di facebook yang usianya lebih muda dari saya, sehingga dia manggil saya dengan sebutan Kakak. Isinya kurang lebih seperti ini: “Kak, ntar jam17 Dyah ada rapat penting.. semoga gak pada ngaret temen-temennya.” Saya pun menjawabnya, “yo wis, silahkan... semoga teman2nya gak pada ngaret.. Amien”
Dyah Tri Kusuma Dewi, ia adalah seorang perantau dari Jepara yang sedang kuliah di STIKES Muhammadiyah, Yogyakarta. Saya mengenalnya di dunia jejaring sosial, facebook. Memang, jika ada teman facebook yang membuat saya ingin lebih kenal dan sharring dengannya, saya suka meminta nomor kontak atau YM!-nya. Terlebih pada teman-teman yang mempunyai keahlian khusus, seperti seorang penulis dan fotographer yang sesuai dengan minat saya. Selain itu, saya suka dengan orang-orang yang merantau. Salah satunya, Mbak Dyah ini.
Kembali ke laptop!! Nah, menjelang jam 17.15, dyah mengirim SMS lagi ke saya bahwa belum ada satupun undangan yang hadir. Padahal sebelumnya ia mengira bahwa ia akan terlambat datang. Saya membalas sms itu dengan kalimat, “sabar saja, mungkin jam mereka disetting Waktu Indonesia Bagian Ngaret,..hehe..”
Akhirnya Dyah pun jadi mengikuti rapat, meskipun dimulainya telat. Imbasnya, jam pulangnya pun menjadi terlambat. Yang harusnya jam 20.00 sudah beres, tapi selesainya jam 21.00 WIB. Ngaret satu jam dari rencana.
Setelah selesai rapat, Dyah pun bergegas ke parkiran. Ternyata, helm yang disimpan di motornya sudah raib. “Kak, helm Dyah raib, biasanya disini aman-aman saja.” Isi sms-nya sekitar jam 21.10. saya jawab, “Ya, lain kali mah digantung di motor sambil di kaitkan di box motor, supaya gak kecolongan lagi.” Dyah pun harus menanggung resikonya: membeli helm baru, padahal keuangan yang dimilikinya tidak menganggarkan untuk membeli hal-hal semacam ini.
Malam pun larut. Dyah mencoba untuk istirahat dan menghilangkan pikiran tentang musibah yang sudah menimpanya tadi.
Keesokan harinya, tepatnya sekitar jam 13.00. Dyah pun kembali mengirim sms yang membuat saya kaget, “Kak, Dyah hampir maut, meninggal. Dyah jatuh dari motor. Tabrakan di tikungan jalan.” Saya pun membalasnya, “Masya Allah, kenapa bisa gitu? Gimana kronologinya??”
Dyah pun menceritakan kronologis kejadiannya lewat sms. “Gini Kak, Dyah itu lagi perjalanan pulang. Habis beli helm yang baru. Sesampainya di sebuah tikungan, Dyah nda lihat arah dari depan, tiba-tiba ada motor juga. Saat itu, kami tidak sempat salingmelihat kea rah depan. Akhirnya Dyah pun jatuh dari motor karena ditabrak dari arah depan.” Ujarnya.
“Kacamata Dyah pun pecah. Yang tersisa Cuma bingkainya, kacanya entah kemana. Rugi modal 100%. Pelipis Dyah harus dijahit, karena terkena pecahan kacamata yang pecah itu.” Lanjut Dyah. “Ya, mungkin ini musibah yang khusus dari Allah swt. untuk Dyah, Kak. Helm yang baru saja dibeli udah lecet lagi. Padahal Dyah udah hati-hati Kak..” tambahnya.
Tak sampai disana, Dyah harus menjalani pengobatan di PKU Muhammadiyah Yojyakarta, karena pelipis yang terkena pecahan kaca itu harus mendapat satu jahitan. Sesuai dengan kesepakatan, Dyah pun membagi mengatasi kerugian yang ada. Dyah bersedia untuk membeli obat-obatannya, karena ia mempunyai askes. Sedangkan bapak-bapak yang menabraknya membiayai perawatan/ jahitan pelipis mbak Dyah ini. Entah siapa yang salah, kahir-akhirnya Dyah pun berurusan dengan polisi karena kasusnya ini. SIM dan STNK motornya harus ditahan. Polisi, yang menurut Dyah ternyata tetangganya di sekitar asramanya ini berpesan supaya lebih hati-hati. “Kecelakaan yang terjadi itu disebabkan karena sebuah pelanggaran.” Ucap Polisi.
Dari cerita di atas, saya menangkap banyak hikmah pada kejadian ini. Saya teringat ungkapan Allah dalam Al-Qur’an bahwa, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Qs. Al-‘Ankabut [29]: 2)
Seperti seorang siswa SD yang akan naik kelas. Maka, ia pun pasti akan menghadapi Ujian Naik Kelas, untuk mengetahui apakah ia berhak naik ke kelas yang lebih tinggi atau mengulang lagi di kelas yang sama tingkatannya. Kalau ia bisa menjawab semua ujian itu dengan benar dan baik, sebuah keniscayaan bahwa ia dipastikan naik kelas. Kalau sebaliknya, berarti ia harus menjalani (baca: mengulang) lagi pelajaran-pelajaran yang dipelajari di kelas yang sama.
Semoga peristiwa yang menimpa Mbak Dyah juga sama. Kejadian tersebut sengaja Allah takdirkan agar Mbak Dyah naik kelas dalam hal keimanan dan ketaannya kepada Allah Swt. Amien..:D
Dyah pun mengambil banyak hikmah dari berubi-tubi peristiwa-peristiwa yang menimpanya. Dyah bisa memanfaatkan kartu askes yang dimilkinya, yang sudah hampir tujuh tahun tidak dipakanya. Supanya tidak mubazir katanya..
Dyah juga berpesan untuk teman-teman dan dirinya sendiri untuk lebih hati-hati dalam menyimpan barang yang penting, dalam hal ini hlem. Jangan sembarangan menyimpan helm, kalaupun mau disimpan di motor, harus dikaitkan ke boxnya. Harus bisa memakai helm yang benar, jangan asal pasnag di kepala karena kalau tidak pas, akan berbahaya. Saling tolong-menolong, dan jangan melalaikan shalat atau ibadah-ibadah kita kepada Allah Swt. Karena mungkin, ini caraNya dalam mengingatkan supaya lebih taat kepada perintah-perintahNya… inilah kejadian “sudah jatuh, tertimpa durian runtuh.”
Jadi, jangan gampang untuk su’udzan dulu, berburuk sangka kepada Allah atas apa yang ditakdirkannya dan terjadi menimpa kita yang menurut kita tidak meng-enakkan. Dalam Al-Quran, Allah berfirman: “…… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah [2]; 216)
Justru dengan ujian-ujian yang Allah berikan, Allah sedang memberikan kita kesempatan untuk melaksanakan Ujian Kenaikan Kelas Iman dan tqwa kita. Insya Allah…
Wallahu a’lam…..
READ MORE - Sudah Jatuh, Ketimpa Durian Runtuh

Kamis, 30 September 2010

Do’a Walimahan

Dua hari sebelum Idul Fitri 1431 kemarin, seperti biasanya saya mulai saling mengirim sms ucapan "taqobbalallahu minna wa minkum, shiamanaa wa shiamakum." atau "minal a'idzin wal fa idzin." sebagai tanda kemenangan Ramadhan dan menyambut Idul Fitri tahun ini..
Namun, ada satu SMS yang membuat saya kaget sekaligus bahagia...
Isinya kurang lebih seperti ini, "seiring dengan menjelang Idul Fitri kami menghaturkan taqobbalallahu minna wa minkum, selanjutnya kami mengundang saudara sekalian dalam acara walimatul 'ursyi saya, Siti Aisyah dan Eri, hari Ahad, 19 September 2010 pukul 11-15 wib. bertempat di SD Tanjung, Babakan Tarogong, Kopo-Bandung.”
Saya pun membalas SMS itu dengan kalimat, “Insya Allah akan hadir.”
Di hari H-nya, saya pun bersiap-siap untuk menghadirinya, saya memilih, barang apa yang akan saya berikan kepada salah satu teman saya yang akan menggenapkan setengah dien-nya di hari itu. Saya melihat salah satu buku di rak buku saya yang cocok untuk dijadikan hadiah, buku yang berjudul “Menuju Pernikahan Bahagia.”
Tanggal 19 September itu bertepatan dengan hari Ahad, jadi saya agak nyantai persiapannya. Saya pilih agak siang untuk berangkat. Ternyata, tempatnya agak ribet untuk dicari-cari. Setelah berputar-putar beberapa kali di jalan raya yang sama, akhirnya saya pun menemukan tempat walimahan tersebut. Memang benar, sebuah SD inpres di pedalaman kota Bandung disulap menjadi tempat walimahan.
Suasana Walimahan berbaur dengan suasana Lebaran, wajar saja karena tanggal itu tepat satu pekan lebih dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Ketika sampai di tempat, saya pun bertemu dengan beberapa teman yang juga datang ke walimahan itu. Saya langsung saja menyapa mereka. Karena kami baru bertemu lagi setelah Idul Fitri, maka saat saling berjabat tangan, kami pun saling melontarkan do’a idul fitri, “Taqobbalallahu minna wa minkum, shiamana wa shiamakum.” Semoga Allah menerima amalan dan shaum kita di bulan Ramadhan tahun ini.
Setelah itu, baru kami bersama-sama menyalami kedua mempelai di dalam pelaminan yang diiringi alunan gamelan-degung Sunda. Seterusnya kami mencicipi hidangan yang disediakan. Sambil mencicipi, kami pun berbincang-bincang mengenai kegiatan-kegiatan di bulan Ramadhan dan menyinggung kapan yang belum nikah akan nyusul menggenapkan setengah dien-nya… (ehm..ehm..)
Sebelum kami pamitan pulang, kami pun sempat untuk foto-foto bareng dengan kedua pengantin sebagai tanda bahwa kami menghadiri pernikahan itu, dan bagi teman lainnya sebagai motivasi supaya bisa cepat nyusul…(ehm..ehm.. lagi).
Setelah rangkaian semua itu selesai, kami pun bergegas pulang. Sembari memberikan amplop atau kado, kami pun bersalaman dengan pengantin pria untuk mengucapkan do’a untuk pengantin sekali lagi. Berbeda dengan yang lain, sesaat mengucapkan do’a yang pertama, saya merasakan keganjilan. “Lho, ini kan Do’a halal bi halal. Kenapa dibilang ke pengantin. Harusnya kan doa buat pengantin.” Gerutu saya dalam hati.
Iya, saya membisiki pengantin pria dengan sebuah do’a, “Taqobbalallahu minna wa minkum, shiamana wa shiamakum.” Sesaat sepersekian detik kemudian, saya sadar bahwa do’a itu bukan do’a untuk pengantin. Maka, dengan segera saya melanjutkan doa itu dengan mengucapkan, “barokallohulaka wa baroka alaika wa jama’a baina kumaa fii khoir.”
Hmmm… itulah sekelumit pengalaman saya, hikmanya mah sangat beruntung dan berkahnya bagi teman-teman yang walimahannya di bulan syawwal, karena do’anya bisa dapat double: do’a lebaran dan do’a walimahan.. apalagi kalo di bulan Ramadhan ya? Do’anya ditambah dengan do’a ini: “Allahumma Salimni li romadhonna wa salim romadhona li wa salimhumuthaqobalan.” (Hehe…)
READ MORE - Do’a Walimahan

Minggu, 11 Juli 2010

-Do'a Shalat Dhuha-

Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuhaMu,
kecantikan ialah kecantikanMu,
keindahan itu keindahanMu,
kekuatan itu kekuatanMu,
kekuasaan itu kekuasaanMu,
dan perlindungan itu perlindunganMu.
Ya Allah, jika rizkiku masih diatas langit, turunkanlah,
dan jika ada didalam bumi keluarkanlah,
jika sukar mudahkanlah,
jika haram sucikanlah,
jika masih jauh dekatkanlah,
berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu.Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMu yang sholeh

sok, mangga atuh.. geura dhuha hula barudak..
READ MORE - -Do'a Shalat Dhuha-

Sabtu, 03 Juli 2010

mungkin,kini kita tengah mencintai apa yang dulu kita benci..

Saudaraku, Allah adalah Maha pembolak-balik hati. Kita tentunya mengharapkan supaya kita tetap bisa “menghadapkan” diri dan hati kita kepada Allah swt.. memohon supaya hati ini tetap ada di jalan yang diridhai-Nya. Oleh karena itu, Rasulullah Saw. menganjurkan supaya kita berdoa kepada Allah memohon ketetapan hati untuk tetap di jalanNya (Islam).
Ada sebuah contoh bahwa tidak sedikit beberapa pasangan yang sudah menikah, ternyata mereka menikahi orang yang dulu dibencinya. Inilah yang disebut anugrah atau rasa mawaddah yang Allah berikan kepada jodonhya tersebut. Misalkan, seorang perempuan yang menikah dengan seorang lelaki yang dulu sangat dibencinya, namun karena itu jodohnya yang Allah kehendaki, maka Allah membalikkan hati perempuan itu menjadi menyukai dan mencintainya. Sekali lagi, ini adalah anugrah-mawaddah-dari Allah swt..
Kita tentunya sudah mengetahui cerita-cerita sahabat Nabi Saw. Yang sebelum masuk Islam, mereka sangat membeci Islam, namun setelah mendapat hidayah Allah swt. Mereka justru menjadi pendamping Rasulullah saw. dalam memperjuangkan dan menyebarluaskan tegaknya Islam di muka bumi ini. Yang pertama adalah Umar bin Khattab. Dahulu, sebelum masuk Islam, ia dikenal dengan orang yang sangat kuat dan jahat. Waktu itu belum ada yang bisa mengalahkannya. Dan dulu, Umar bin Khattab merupakan salah satu orang yang paling membenci kepada Islam. Suatu ketika, Umar bin Khattab menantang kepada penduduk Mekkah, untuk bertanding dengannya. Namun tidak ada seorangpun yang berani melawannya. Lalu, muncullah Rasulullah Muhammad Saw. yang berani menantangnya. Sebelum tanding, nabi Saw. dan Umar mengadakan perjanjian, jika Umar bin Khattab kalah, maka ia harus masuk Islam. Jika Nabi saw. kalah, maka Rasulullah akan mengikuti apa yang diminta Umar bin Khattab..
Saat bertanding, penduduk Mekkah terheran-heran yang luar biasa, karena Umar bin Khattab kalah oelh Rasulullah saw. hanya dalam satu atau beberapa pukulan yang langsung menumbangkan Umar. Sesuai kesepakatan, akhirnya melalui hidayah Allah swt., Umar bin Khattab pun masuk Islam. Dalam perjalannya, Umar bin Khattab dijadikan tameng oleh Rasulullah saw. dan umat Islam terhadap musuh-musuh Quraisy yang menyerang, dan Umar bin Khattab pun mulai mencintai Islam dan Nabi Muhammad Saw..
Begitulah Cerita Umar, yang dahulunya ia sangat membenci Islam, kemudian atas hidayah yang Allah turunkan kepadanya, Umar masuk Islam dan mencintainya. Salah satu jasa Umar bin Khattab dalam memperjuangkan Islam adalah keberaniannya serta mengusulkan supaya dakwah dan penyebaran Islam ini dilakukan secara terbuka yang asalnya sembunyi-sembunyi karena takut musuh menyerang. Dan dari sanalah Islam berkembang cepat di negeri Mekkah. Sekali lagi saudaraku, inilah bukti kecintaan yang amat besar yang ditunjukkan Umar bin Khattab yang sebelumnya membenci sekali kepada Islam.
Satu sahabat lagi yang diceritakan dahulunya sangat membenci Islam, namun setelah mendapat hidayah Allah swt., ia menjadi panglima Islam yang paling ditakuti oleh musuh-musuhnya. Khalid bin Walid, ya kita juga sudah mengetahui salah satu sahabat Nabi Saw. ini. Ia, sebelum masuk Islam, adalah panglima perang kaum jahiliyah yang memusuhi dan memerangi Islam. Ia belum pernah terkalahkan oleh siapapun. Namun, lagi-lagi berkat hidayah Allah swt. Akhirnya ia pun masuk Islam dan menjadi panglima pasukan kaum Muslimin dalam menghadapi peperangan dengan kaum jahiliyah yang memusuhi Islam.
Dari contoh dan cerita sahabat itu, kita dapat mengambil hikmahnya bahwa suatu saat kita akan mencintai apa-apa yang sekarang kita benci. Namun, hal itu membutuhkan sesuatu yang akan membalikkannya. Seperti halnya pasangan suami-istri yang dahulu saling membenci, padahal sekarang mereka akur dalam sebuah bingkai pernikahan, karena Allah menurunkan mawwaddah (rasa cinta) kepda pasangannya tersebut. Begitu pula kepada dua sahabat Nabi saw. pada cerita di atas, mereka yang dahulu membenci Islam, setelah mendapat hidayah mereka begitu mencintai Islam yang ditunjukkan dengan kiprah-kiprahnya membela Islam dengan cara yang mereka bisa.
Kita pun dalam kehidupan sehari-hari, lebih khusus kepada amalan yaumiyah, mungkin pernah merasakan kebencian -kemalasan- beribadah dengan taat kepada perintah Allah swt. Misalkan, menunaikan shalat tahajud, karena kita malas maka kita memilih untuk terlelap tidur, bagi ikhwan shalat subuh berjamaah di masjid yang dirasakan berat karena masih ngantuk; dan amalan yaumiyah yang lainnya. Inilah benih-benih kebencian yang diawali dengan sikap malas. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan taufiknya kepada kita semua agar dihindarkan dari sifat malas dan benci kepada perintah-perintah yang sudah Allah tetapkan. Kita juga memohon agar Allah senantiasa memberikan rasa kecintaan yang tinggi kepada kita untuk lebih taat menunaikan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Amien…
*Berbahagialah bagi orang-orang yang sedang merasakan cinta (kepada ketaatan pada Allah) yang dahulu dibencinya..
sumber: majalah Tarbawi-8maret2010-,dan lainnya
READ MORE - mungkin,kini kita tengah mencintai apa yang dulu kita benci..

TUJUH GOLONGAN YANG MENDAPAT KADO ISTIMEWA DARI ALLOH…

Saudaraku yang dirahmati Allah swt. Sudah kita ketahui bahwa usia pemuda adalah usia yang cukup menarik. Yang masih terkandung energi atau tenaga yang lebih banyak dibanding yang lebih senior. Dan Allah pun memberikan keistimewaan kepada pemuda. Karena PEMUDA HARI INI ADALAH PEMIMPIN MASA DEPAN yang harus dipersiapkan untuk menjadi teladan yang baik dikemudian hari. Allah pun memberikan ujian yang lebih “keren” kepada pemuda dibanding kepada orang tua. Hal kecil saja, misalnya seorang pemuda laki-laki yang sedang tertarik kepada seorang pemuda perempuan yang cantik. Hal ini ujian, yang jika tidak terjaga maka pemuda tersebut akan terjerumus kepada kemaksiatan. Lalu, ujian kemalasan beribadah kepada Allah. Jika ia lalai, maka Allah pun akan menyesatkannya.

Subhanalloh Saudaraku, Allah Maha Adil, Dia memberikan ujian yang sebanding dengan pahala yang akan didapatkannya. Memang ini adalah sunnatullah, ini cara Allah untuk memberikan rasa pengharapan dan takut hanya kepada-Nya.

Berbicara mengenai kata perbuatan, Allah akan memberikan ganjaran pahala bagi orang yang beramal shalih, sebaiknya Dia akan memberikan hukuman bagi yang berbuat kemunkaran. Sebagaimana orang tua yang memberikan hadiah bagi anak-anaknya yang baik dan berprestasi dan memberikan hukuman bagi yang nakal.

Hadiah ini memang akan Allah berikan saat hari terakhir kita (kiamat), namun jika kita tidak mengetahuinya, mungkin kita akan diam dan berpangku tangan karena tidak mengetahui
Hadianya itu.

Naungan Allah pada hari kiamat, saat tidak ada naungan lagi selain dari Allah Yang Maha Rahmaan-Rahiim. Itulah kado istimewa yang Allah sediakan untuk kita, pemuda. Siapa saja tujuh golongan itu??

1. Hakim yang Adil
Nah lho…, katanya pemuda, tapi yang disebut malah hakim?? Saudaraku yang budiman, diantara kita mungkin sudah sering mendengarkan kalimat ini. Setiap orang adalah pemimpin atas dirinya, dan kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Jadi, jangan dulu memikirkan bahwa pemimpin itu membawa banyak orang di bawahnya, seperti presiden, gubernur, dan lainnya. Namun ternyata setiap kita adalah pemimpin bagi diri kita masing-masing. Jadilah pemimpin yang adil, yang selalu membawa diri ini kepada kebaikan. Itulah pemimpin yang adil, membawa yang dipimpinnya untuk selalu berbuat kebaikan, menghindarkan dari hal-hal yang membawa keburukan. Seperti beribadah yang taat, menghadiri majelis-majelis ilmu, berbuat baik kepada setiap orang terutama kepada orang-orang terdekat-orang tua,keluarga,sahabat-, dan lain sebagainya. Itulah pemimpin yang adil. Dan pemuda yang mengerti pasti bisa menjadi pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang taat ibadah hanya kepada Allah swt.
Saudaku yang diberkahi Allah, sungguh beruntung bagi orang-orang yang senantiasa untuk taat beribadah kepada Allah swt. Terutama kita, sebagai pemuda. Sungguh Allah akan memberikan banyak pahala kepada pemuda yang taat beribadah kepada-Nya, dibanding orang tua yang taat. Wajar saja, karena ujian (godaan)-nya lebih banyak dan dahsyat kepada pemuda. Seperti jaman sekarang, banyak sekali pemuda yang terlalaikan oleh teknologi, sinetron televisi, dan lainnya. Saat ini, pagelaran piala dunia di afrika telah membuat pemuda lalai untuk shalat maghrib dan ‘isya, apalagi jadwalnya yang pukul 01.30 waktu Indonesia barat, sebagian telah alai untuk menuanikan qiyamul lail. Padahal waktu-waktu qiyamul lail adalah kesempatan kita untuk berkhalwat dengan Allah swt. Waktunya Allah mendengarkan doa-doa kita lebih dekat, karena waktu itu, Allah turun ke langit bumi-jarak terdekat antara langit dan bumi-.. semoga kita terus berusaha untuk meningkatkan kataatan ibadah kita kepada Allah swt. Terlebih, sebentar lagi kita akan memasuki bulan penambangan pahala, bulan Ramadhan 1431 H. semoga Allah RIDHO menyampaikan kita kepadanya.

3. Pemuda yang terpaut hatinya kepada Masjid-masjid
Suadaraku yang mudah-mudahan selalu mendapat RIDHO Allah swt. Lagi-lagi Allah memberikan hadiah istimewanya itu untuk pemuda. Sungguh Allah memberikan nikmat yang banyak kepada para pemuda yang patut kita syukuri. Saudaraku, Allah akan memberikan Naungan-Nya di saat tidak ada lagi naungan kecuali dari-Nya kepada pemuda yang hatinya terpaut pada masjid. Dimana pun ia berada, sedang apapun ia beraktivitas, namun saat terdengar panggilan Allah swt.-adzan-, maka ia akan segera memenuhi panggilan tersebut. Tidak hanya untuk menunaikan shalat fardhu saja, namun juga untuk memakmurkan masjid-masjid Allah dengan mendawamkan tilawah Al-Qur’an, mengkaji hadits, kaji tafsir, mengajarkan pelajaran bermanfaat-terutama ilmu Islam- dan lain sebagainya. Dalam haditsnya, tertulis masaajida, yang artinya masjid-masjid (jamak), jadi kita tidak hanya saja memakmurkan masjid yang ada di sekitar rumah kita, namun terlebih kita harus berusaha memakmurkan masjid dimana pun kita berada. Baik sedang di perjalanan, atau sedang ada di luar kota tempat kita tinggal. Saudaraku, selamat memakmurkan masjid. Selamat menikmati jamuan Allah swt.

4. Pemuda yang bersedekah secara bersembunyi-sembunyi
Saudaraku, Rasulullah saw. adalah teladan kita semua, beliau juga adalah orang yang paling dermawan. Terlebih di bulan Ramadhan, kebaikan sedekahnya lebih cepat dibanding angina yang berhembus. Kita juga sepatutnya dapat mendermakan sedekah kepada yang membutuhkannya. Dan sedekah yang utama adalah sedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga (ibaratnya) tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. Ini menggambarkan tentang makna keikhlasan hati orang yang bersedekah. Sesungguhnya tidak ramai orang yang dapat menyembunyikan kebaikan yang dilakukannya melainkan akan terdapat juga perasaan riya’ dan ingin menunjuk-nunjuk supaya mendapatkan pujian atau sanjungan dari orang ramai atau sekurang-kurangnya ada orang yang mengetahui kebaikan yang dilakuknnya itu. Sesungguhnya, sikap tersembunyi-sembunyi akan menimbulkan keikhlasan dan menjauhkan sifat riya’, insya Allah..
5. Dua pemuda yang bertemu dan berpisah karena Allah
Weish, tunggu dulu…ini buka antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya, namun saudara se-iman. Sesame ikhwan, atau sesama akhwat. Inilah yang menjadi usaha bagi yang sudah mempunyai kelompok rutin pekanan. Ia bertemu untuk merekatkan ukhuwah, bersaa-sama berniat karena Allah untuk mencari ilmu, saling mengingatkan dalam kebaikan, ketaatan dan lainnya. Ia berpisah karena Allah untuk mnyebar kebaikan kepada orang lain yang lebih banyak. Bersyukurlah, wahai saudaraku yang sudah mempunyai kelompok pertemuan. Allah akan memberikan pahala yang besar bagi orang-orang yang berkasih saying dan saling mengingatkan kepada kebaikan dan kesabaran. Betapa Allah memberikan pahala kepada dua orang yang bertemu dan berpisah karena-Nya, apalagi lebih dari dua orang. Perbanyaklah saudara kita.
6. Pemuda yang menolak rayuan wanita untuk berzina
Saudarku, sungguh Allah Maha Tahu, ujian demi ujian yang kita lalui pastilah Allah akan memberikan imbalan yang setimpal jika kita dapat melalui ujian tersebut dengan baik dan benar menurut Allah swt. Dikisahkan seorang pedagang karpet pada jaman Rasulullah, yang juga sahabat beliau. Ia menjual karpetnya secara keliling. Karena saking ramah dan baik dan tampannya pedagang tersebut, maka hampir setiap hari ia dapat menjual karpet-karpetnya. Suatu hari di suatu daerah, karpet dagangannya belum ada yang membeli. Beberapa saat kemudian ada seorang gadis cantik yang menghampirinya. Ia berpura-pura akan membeli karpetnya jika pedagang ini ikut ke rumahnya. Maka, ia pun mengikuti karena tidak tahu niat jahat gperempuan ini. Setelah mereka tiba di rumah, sang perempuan tersebut berbicara kepada pemuda tampan itu untuk berzina dengannya. Secara spontan, lelaki itu kaget dan menolak ajakannya. Beberapa saat kemudian ia mempunyai ide. Ia meminta ijin ke kamar mandi. Secara tiba-tiba, si perempuan itu kaget melihat sang pemuda pedagang karpet itu sudah terlumuri kotorannya sendiri. Ya, sang pemuda melumuri badannya dengan kotorannya sendiri dengan tujuan supaya wanita tidak ingin berzina dengannya. Karena baunya, maka wanita itu pun mengusir pemuda penjual karpet itu. Sepanjang perjalanan pulang banyak yang mengganggapnya orang gila dan bau terhadapnya. Sang Pemuda bergegas mandi dan membersihkan dirinya dengan bersih. Saat sudah mandi dan berkemas untuk melanjutkan dagangnya, banyak sahabat lain dan orang-orang disekitarnya mencium bau harum seperti parfum kasturi. Bahkan dari jarak yang jauh. Setelah Rasullah mengetahuinya, beliau dan para sahabat menjulukinya sebagai Sang “Al-Misk”, yang harum sperti parfum surga. Dari peristiwa itu, sampai meninggalnya-bahkan sampai di surga, sahabat itu akan tetap harum kasturi.. (al-hadits). Itulah balasan dari Allah swt. Kepada orang-orang yang mampu menjaga diri dan kehormatan hidupnya.

7. Pemuda yang mencucurkan air mata saat shalat malam.
Saudaraku, ada lagi satu peristiwa yang cukup menggugah kita, yang patut ditafakuri oleh semua.cerita ini pula yang menjadi sebab turunnya (asbabul nujul) Qur’an Surat Ali Imran ayat 190-191. Pada suatu subuh, Bilal bin Ra’bah memanggil Rasullah saw. Karena pada Subuh tersebut tidak seperti biasanya, Rasulullah belum dating-datang untuk menuanikan shalat subuh berjamaah. Setelah Bilal menghampiri, ia mendapati Rasulullah sedang menangis tersedu-sedu. Rasulullah saw. Bercerita kepada Bilal bahwa ia baru menerima wahyu dari Alla swt. Melalui Malaikat Ijbril. “Inna Fii Kholqissamaawaatii wal ardh, wakhtilaa fillaili wan nahaari la aayatilliuulil albaab”; Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam pada malam terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. Saat itu Bilal bertanya, bukankah engkau sudah berakal Yaa Rasullah?? Lalu Rasullah saw menjawab: “memang Allah memberiku kelebihan dan akal yang dapat menerjemahkan ayat ini, tapi bagaimana dengan umatku??” lalu Bilal pun hanya terdiam dan ikut menitikkan air matanya.
Saudaraku yang mulia dan saya banggakan, Allah menyediakan waktu-waktu yang mustajabnya do’a, saat itulah semestinya kita dapat berkomunikasi langsung denganNya melalui dzikir-dzikir dan do’a-do’a kita. Sungguh Allah akan mengabulkan doa-doa itu. Saudaraku, berdo’alah kepadaNya, memohon apa yang kita minta. Salah satu waktu mustajab itu adalah dengan qiyamullail, karena waktu itu Allah akan turun ke bumi, menjadi saksi bahwa hambaNya mendekatkan diri kepadaNya di saat yang lain sedang terlelap tidur.
Ingatlah, ada dua tetesan yang haram tersentuh neraka. Tetesan air mata karena tangisan kepada Allah saaat shalat malam dan tetesan darah syuhada yang berjihad di jalan Allah…

Itulah saudaraku, tujuh hal yang menjadikan kita mendapatkan hadiah, kado special dari Allah swt. Semoga kita dapat menjadi salah satu golongan di atas, menjadi hamba Allah yang mendapat naunganNya di saat tidak ada lagi naungan Allah kepada siapapun. Perbanyaklah ketaatan (ibadah) kita kepada Allah.

Saudaraku, berbaik sangkalah kepada Allah swt.
READ MORE - TUJUH GOLONGAN YANG MENDAPAT KADO ISTIMEWA DARI ALLOH…