Masih dalam kisah Sang Raja. Sekarang raja sudah mempunyai putri yang cantik jelita, namun sayang matanya yang sebelah kiri agak juling yang sedikit mengurangi kecantikannya itu. Suatu saat, ia meminta penduduknya yang bisa melukis untuk melukiskan Sang Putri. Ia ingin putrinya itu dilukis secantik rupa, namun pelukisnya harus jujur, ia tak boleh mereka-reka wajah asli sang putri. Maka, dipanggillah pelukis pertama.
Ia melukiskan sang putri apa adanya. Wajahnya yang cantik dan mata kirinya yang agak juling terlihat jelas. Namun, pelukis pertama ini dihukum. Meskipun ia melukis apa adanya, tapi bukan itu yang sang raja harapkan. Ia ingin sang putri terlihat cantik di lukisannya. Maka pelukis pertama pun dihukum gantung, sadis amat ya?hihi…
Datanglah pelukis yang kedua. Dengan yakinnya, ia melukis Sang Putri dengan wajah yang cantik tanpa cela. Tanpa ada mata yang juling dalam lukisannya itu. Namun, lagi-lagi ia dimarahi juga oleh sang raja karena telah berbohong. Pelukis kedua ini telah mereka-reka kecantikan sang putri dengan menghilangkan mata julingnya. Karena dianggap berbohong, maka pelukis kedua ini pun dihukum gantung.. benar-benar sadis nih Rajanya..heuheu… :D
Akhirnya, datanglah pelukis terakhir. Ia mulai melukis Sang Putri dengan tenangnya. Ia berusaha melukis yang terbaik bagi wajah sang putri tanpa melebih-lebihkan kecantikannya dan tanpa mengurangi kecacatan matanya itu yang pecak. Dan akhirnya sang raja senang melihat dan menerima hasil lukisannya itu.
Kenapa Sang Raja menyukai lukisan itu?? Karena pelukis terakhir ini melukis wajah sang putri dari sudut pandang yang berbeda dengan pelukis-pelukis sebelumnya. Jika sebelumnya pelukis melukisnya dari depan, maka pelukis ketiga ini melukisnya dari penggir kanan wajah sang putri yang cantik dan mata kanannya yang tidak juling. Dengan kata lain, ia tidak menampilkan mata kirinya yang agak juling.
Sebagai hadiahnya, maka sang raja pun mengangat pelukis yang bijaksana ini menjadi menantunya.. halah-halah…….. wkwkwk…
==Tamat==
READ MORE - bijaksana
Ia melukiskan sang putri apa adanya. Wajahnya yang cantik dan mata kirinya yang agak juling terlihat jelas. Namun, pelukis pertama ini dihukum. Meskipun ia melukis apa adanya, tapi bukan itu yang sang raja harapkan. Ia ingin sang putri terlihat cantik di lukisannya. Maka pelukis pertama pun dihukum gantung, sadis amat ya?hihi…
Datanglah pelukis yang kedua. Dengan yakinnya, ia melukis Sang Putri dengan wajah yang cantik tanpa cela. Tanpa ada mata yang juling dalam lukisannya itu. Namun, lagi-lagi ia dimarahi juga oleh sang raja karena telah berbohong. Pelukis kedua ini telah mereka-reka kecantikan sang putri dengan menghilangkan mata julingnya. Karena dianggap berbohong, maka pelukis kedua ini pun dihukum gantung.. benar-benar sadis nih Rajanya..heuheu… :D
Akhirnya, datanglah pelukis terakhir. Ia mulai melukis Sang Putri dengan tenangnya. Ia berusaha melukis yang terbaik bagi wajah sang putri tanpa melebih-lebihkan kecantikannya dan tanpa mengurangi kecacatan matanya itu yang pecak. Dan akhirnya sang raja senang melihat dan menerima hasil lukisannya itu.
Kenapa Sang Raja menyukai lukisan itu?? Karena pelukis terakhir ini melukis wajah sang putri dari sudut pandang yang berbeda dengan pelukis-pelukis sebelumnya. Jika sebelumnya pelukis melukisnya dari depan, maka pelukis ketiga ini melukisnya dari penggir kanan wajah sang putri yang cantik dan mata kanannya yang tidak juling. Dengan kata lain, ia tidak menampilkan mata kirinya yang agak juling.
Sebagai hadiahnya, maka sang raja pun mengangat pelukis yang bijaksana ini menjadi menantunya.. halah-halah…….. wkwkwk…
==Tamat==